MOBILE
SECURITY
Menurut
G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan
(cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang
berbasi informasi dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Lawrie
Brown menyarankan menggunakan "Risk Management Model" untuk
menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang memberikan
kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan Threats.
Disisi lain aplikasi mobile terus
bermunculan mulai dari aplikasi informasional hingga transaksional.
Pengertian keamanan pada sistem mobile
Keamanan sistem adalah sebuah sistem
yang di gunakan untuk mengamankan sebuah smartphone atau mobilephone dari
segala gangguan dan ancaman yang tidak di inginkan (keamanan data, informasi
dan hardware)
Sedangkan mobile adalah sebuah benda
yang berteknologi tinggi dan dapat bergerak tanpa menggunakan kabel.
Ancaman pada Mobile Security
Tabel Kontribusi terhadap Risk
Nama Komponen
|
Contoh dan keterangan
|
Assets (aset)
|
- hardware
- software
-
dokumentasi
-
data
-
komunikasi
-
lingkungan
- manusia
|
Threats (ancaman)
|
- pemakai (users)
- teroris
- kecelakaan (accidents)
- crackers
- penjahat kriminal
- nasib (acts of God)
- intel luar negeri
(foreign intelligence)
|
Vulnerabilities (kelemahan)
|
- software bugs - hardware bugs - radiasi (dari layar,
transmisi) - tapping, crosstalk
- unauthorized users
- cetakan, hardcopy atau
print out
- keteledoran (oversight)
- cracker via telepon
- storage media
|
iSpy,
Ancaman Baru Pada Dunia Mobile Security
Tidak cukup hanya dengan memperhatikan
keamanan apabila smartphone hilang dan keamanan data penting, dunia mobile
securitykini memiliki satu hal lagi yang perlu diperhatikan. Lain kali apabila
Anda mengetik SMS atau email pribadi di tempat umum pertimbangkan hal ini:
seseorang bisa membaca setiap abjad yang Anda ketik dari jarak jauh.
Sekelompok tim peneliti telah
mengembangkan software bernama iSpy, yang bisa membaca apa yang pengguna
ketikkan pada smartphone touchscreen dari jarak 60 meter. Software yang bisa
membawa perubahan baru pada mobile security ini diciptakan oleh Jan-Michael
Frahm dan Fabian Monrose, computer vision researcher dari University of North
Carolina. “kami bisa membaca smartphone yang ada di lantai dasar sedangkan kami
berada di lantai dua,” kata mereka.
Metode ancaman mobile security iSpy
bukanlah metode canggih seperti yang ada pada film-film secret agent, dimana
seorang mata-mata menggunakan satelit untuk mengintai orang lain. iSpy
menggunakan perangkat yang sangat umum. iSpy menggunakan metode membaca apa
yang diketikkan pada touchscreen smartphone menggunakan rekaman video.
Pada versi originalnya, iSpy
menggunakan kamera DSLR yang bisa membaca dari jarak hingga 60 meter. Dan saat
iSpy diimplementasikan pada perangkat yang lebih umum, kamera smartphone,
dimana sang pencipta menggunakan iPhone, iSpy memiliki kemampuan baca dari
jarak hingga 3 meter. Software yang patut diwaspadai pada dunia mobile security
ini pun memiliki kemampuan membaca touchscreen smartphone meskipun itu hanyalah
refleksi pada cermin, bahkan refleksi pada kacamata.
Rahasia dari kemampuan lawan baru
mobile security ini sebenarnya memanfaatkan fitur smartphone touchscreen yang
memberikan kemudahan kepada pengguna, yaitu magnified pop-up letter yang muncul
saat Anda tap salah satu huruf pada virtual touchscreen keyboard.
iSpy bukanlah software yang sudah
tersedia secara umum, atau mungkin belum tersedia. Sang pencipta baru saja
memamerkan software ini pada Conference on Computer and Communications Security
di Chicago.
Cara mudah untuk mengalahkan software
yang mengancam mobile security ini juga dipaparkan oleh sang pencipta, yaitu
menonaktifkan fitur letter magnification.
Ancaman mobile security mengalami
peningkatan dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Sampai dengan kuartal III
tahun lalu, jumlah malware yang terdeteksi mencapai 41.051 kasus atau naik
sekitar 291persen dibandingkan pada tahun 2011. Pada 2013, ancaman mobile
malware di smartphone diperkirakan akan terus meningkat.
Menurut Isnur Rochmad, Country Manager
NQ Mobile Inc., perusahaan yang bergerak di bidang mobile security global,
kebutuhan akan mobile environtment yang aman menjadi sangat penting di tahun
2013 dan tahun-tahun ke depan karena terlihat dari data menunjukkan bahwa
ancaman mobile security semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data riset NQ Mobile di
akhir 2011, spesifik untuk smartphone Android, prosentase handset Android yang
terinfeksi adalah sebagai berikut: China (1.6persen), India(0.5persen),
Malaysia (0.4persen), Inggris (0.3persen). Untuk Indonesia, sekira 0,2persen
smaratphone Android terinfeksi malware.
Trend mobile malware sangat
dipengaruhi dari popularitas dari platform operating systems dari smartphone.
Android merupakan salah satu sistem operasi yang paling banyak diserang
malware, yakni sebesar 94,7persen. Disusul Symbian (4.20persen), Windows Mobile
(0.90persen). “Android terbanyak karena selama ini Android merupakan OS yang
paling populer untuk ponsel pintar,” kata Isnur.
Pola
serangan
Ada beberapa proses infeksi malware
melalui smartphone. Salah satu teknik yang banyak digunakan malware untuk
menginfeksi smartphoneuser disebut dengan piggybacking, yakni menambahkan
aplikasi malware ke aplikasi popular dan membuat file aplikasi baru. File
aplikasi asli di-disassemble, ditambahkan malware dan di-package ulang.
Kemudian mendistribusikan aplikasi
dengan malware tersebut dengan berbagai cara, misalkan ke application store
maupun di portal. Bahkan bukan tidak mungkin cyber criminal membeli trafik
mobile advertising untuk menstimulate user mendownload aplikasi dengan malware
di atas.
Pada saat user menginstal aplikasi
dengan malware maka aplikasi akan diinstal berikut juga dengan malwarenya.
Aplikasi-aplikasi yang sering menjadi target piggybacking adalah game, powerful
utility dan juga pornography.
Ada pula cara lain melalui upgrade
aplikasi asli ke aplikasi malware. Teknik ini merupakan teknik yang memperbaiki
teknik sebelumnya, dimana cyber criminal pada saat melakukan repackaging
aplikasi tidak menyertakan keseluruhan (aplikasi) malware, melainkan hanya pada
modul upgrade aplikasi saja sehingga akan lebih sulit untuk dideteksi.
Kemudian server cyber criminal akan
mengirimkan pesan ke handset untuk melakukan upgrade aplikasi. Pada saat
melakukan upgrade, maka versi baru dari aplikasi akan diinstal, berikut dengan
varian malware-nya.
Selain ancaman-ancaman diatas,
sebenarnya ada ancaman tradisional yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam
pemakaian smartphone, yaitu apabila terjadi kehilangan atau kecurian
smartphoneatau tablet, sementara di device yang hilang terdapat data sensitif
berupa email, SMS, Call logs, foto, video dan lainnya. “Jatuhnya smartphoneke tangan orang
lain, bisa mengakibatkan jatuhnya data sensitif ke orang yang tidak bertanggung
jawab yang mungkin mengambil keuntungan atau menimbulkan kerugian bagi pemilik smartphone,”
Beberapa kasus yang berhubungan
serangan terhadap keamanan informasi yaitu :
- Juni 2001. Peneliti di UC Berkeley
dan University of Maryland berhasil menyadap data-data yang berada pada jaringan
wireless LAN (IEEE 802.11b) yang mulai marak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
- Maret 2005. Seorang mahasiswi dari
UCSB dituduh melakukan kejahatan mengubah data-data nilai ujiannya (dan
beberapa mahasiswa lainnya). Dia melakukan hal tersebut dengan mencuri
identitas dua orang profesor. Identity theft memang merupakan sebuah masalah
yang cukup pelik.
- Juni 2001. Seorang pengguna Internet
Indonesia membuat beberapa situs yang mirip (persis sama) dengan situs yang dia
buat menggunakan nama domain yang mirip dengan klikbca.com, yaitu klikbca.com
Sang user mengaku bahwa dia dapat memperoleh PIN dari beberapa nasabah
BCA yang salah mengetikkan nama situs layanan Internet banking tersebut.
- 16 Oktober 2001. Sistem BCA yang
menggunakan VSAT terganggu selama beberapa jam. Akibatnya transaksi yang
menggunakan fasilitias VSAT, seperti ATM, tidak dapat dilaksanakan. Tidak
diketahui (tidak diberitakan) apa penyebabnya. Jumlah kerugian tidak diketahui.
- Maret 2005. Indonesia dan Malaysia
berebut pulau Ambalat. Hacker Indonesia dan Malaysia berlomba-lomba untuk
merusak situs-situs negara lainnya. Beberapa contoh halaman web yang dirusak
disimpan di situs http://www.zone-h.org.
Solusi/Tips
trik
Untuk
menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut
"countermeasures" yang dapat berupa :
a.
Usaha untuk mengurangi Threat
b.
Usaha untuk mengurangi Vulnerability
c.
Usaha untuk mengurangi impak (impact)
d.
Mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (hostile event)
e.
Kembali (recover) dari kejadian
7 Tips Meningkatkan Keamanan dari berbagai Ancaman
1. Keamanan internet
Salah satu hal yang paling penting
dalam melindungi Android kamu adalah dengan mengamankan jaringan. Cobalah untuk
menghindari menggunakan WiFi publik setiap kali kamu melakukan sesuatu yang
penting seperti melakukan perbankan online.
Ada cara pengaturan Android yang
sederhana apabila kamu ingin melindungi perangkat yang dimiliki dari pencurian
data melalui jaringan yang kamu gunakan untuk berinternet.
Sebuah layanan bernama Virtual Private
Network (VPN) akan membantu kamu mengenkripsi semua jaringan hotspot yang
digunakan ketika kamu sedangbertransaksi melalui internet. Kamu bisa
menggunakan aplikasi VPN yang disediakan di Google Play Store.
2. Jangan simpan semua kata sandi kamu
Hindari menyimpan semua password atau
kata sandi pada perangkat kamu terutama untuk aplikasi yang berhubungan dengan
perbankan atau aplikasi pembayaran lainnya.
3. Lindungi e-mail
Android Privacy Guard atau APG
merupakan cara pengaturan Android sebagai solusi untuk mengenkripsi e−mail yang
sangat ampuh dalam mencegah hacker mengambil data-data kamu. Gunakan APG
bersamaan dengan aplikasi e−mail K−9. Ini adalah bentuk kerjasama yang akan
mengamankan email kamu saat akan mengirim pesan.
4. Kuncilah ponsel
Kamu dapat mengatur penguncian ponsel
dengan cara masuk ke dalam menu pengaturan (Settings) dan pilih Security. Di
fasilitas ini kamu dapat menentukan tipe kunci yang akan digunakan, seperti
slider, pola geser, PIN, password, atau bahkan dengan foto wajah (khusus
Android 4.1 ke atas).
5. Pastikan aplikasi aman
Setiap aplikasi akan membutuhkan akses
ke beberapa fasilitas yang ada di ponsel Android kamu. Semua hak akses yang
diminta aplikasi dapat kamu lihat di bagian Settings > Apps, lalu tap
aplikasi yang ingin diihat. Dari setiap aplikasi yang kamu pilih, lihatlah bagian
Permissions.
Sebaiknya kamu juga memasang aplikasi
antivirus atau antimalware. Ada cukup banyak aplikasi antivirus, misalnya AVG
AntiVirus, AVAST, Lockout, Norton Security, McAfee AntiVirus, Android
AntiVirus, atau NQ Mobile Security & Antivirus yang bisa kamu unduh.
6. Amankan Browser Kamu
Beberapa browser yang ada di Android,
seperti Google Chrome atau Firefox, memiliki opsi untuk mengaktifkan 'Do Not
Track' (DNT) terhadap protokol HTTP. Dengan demikian, beberapa situs yang
memanfaatkannya (biasanya layanan iklan) tidak akan mencatat setiap apa yang
anda kunjungi.
Walaupun masih belum banyak situs yang
menerapkan opsi DNT, kamu tetap dapat mengaktifkannya. Di Google Chrome, tap
ikon Preferences > Settings > Privacy > 'Do Not Track'. Kemudian aktifkan
dengan mengganti OFF menjadi ON. Sedangkan di Firefox for Android, masuklah ke
Preferences > Settings, di sana sudah aktif item
7. Aktifkan fitur Anti Maling
Beberapa fitur di aplikasi antivirus
versi mobile saat ini sudah banyak yang menerapkan fasilitas antimaling-nya
(Anti-Theft). Di antaranya adalah Avast, AVG, Norton, Kaspersky, McAfee, Avira,
ESET, dan lainnya. Dengan memanfaatkan fitur dari Android Device Manager dari
Google. Dengan fitur dari aplikasi ini, ponsel kamu yang hilang akan
menunjukkan pesan dan nomor kontak yang sebelumnya dimasukkan oleh kamu,
sekaligus mengunci ponsel kamu dengan kata sandi baru.
Daftar Pustaka
1. www.bsi.ac.id, PROGRAM DIPLOMA III BINA SARANA INFORMATIKA, Slide Pertemuan 1 Pengenalan Keamanan Sistem Informasi
(Diakses tanggal 24 November 2015 pukul 16.10 WIB)
2. http://ry-portfolio.weebly.com/ispy-ancaman-baru-pada-dunia-mobile-security.html
(Diakses tanggal 24 November 2015 pukul 16.29 WIB)
3. http://www.xl.co.id/id/rumahnya-android/tips-trik/artikel/7-tips-meningkatkan-keamanan-android-dari-berbagai-ancaman
(Diakses tanggal 24 November 2015 pukul 16.37 WIB)
4. https://prezi.com/6jcluvd_tpib/keamanan-sistem-mobile/
(Diakses tanggal 24 November 2015 pukul 16.50 WIB)
No comments:
Post a Comment